3.1 fungsi past continuous
The past continuous menggambarkan aksi atau kejadian di waktu yang lalu, yang telah dimulai diwaktu yang lalu itu dan masih sedang berlangsung ketika kejadian yang lainnya terjadi.
3.1.1 Digunakan sebagai:
• seringkali, menggambarkan latar belakang sebuah cerita dimasa lalu, contoh. "The sun was shining and the birds were singing as the elephant came out of the jungle. The other animals were relaxing in the shade of the trees, but the elephant moved very quickly. She was looking for her baby, and she didn't notice the hunter who was watching her through his binoculars. When the shot rang out, she was running towards the river..."
• menggambarkan suatu Tindakan yang belum selesai yang kemudian disusul atu ditimpa dengan kejadian tindakan yang lain, contoh. "I was having a beautiful dream when the alarm clock rang."
• Menggambarkan perubahan rencana/pikiran: contoh. "I was going to spend the day at the beach but I've decided to get my homework done instead."
• Membuat permintaan sopan with 'wonder', to make a very polite request: e.g. "I was wondering if you could baby-sit for me tonight."
contoh
• They were waiting for the bus when the accident happened.
• Caroline was skiing when she broke her leg.
• When we arrived he was having a bath.
• When the fire started I was watching television.
bentuk past continuous dari kata kerja terdiri dari dua bagian : bentuk past tense kata kerja "to be" (was/were), dan bentuk dasar kata kerja +ing.
Subject +was/were +base + ing
They were watching
Affirmative
She was reading
Negative
She wasn't reading
Interrogative
Was she reading?
Interrogative negative
Wasn't she reading?
2.1 Pengertian Simple Past Tense
Simple past tense dalam bahasa Inggris digunakan untuk menceritakan
peristiwa yang sudah terjadi dan berakhir di masa lalu. Contohnya, "He
played soccer yesterday” (Dia bermain sepak bola kemarin)
Past tense digunakan saat bercerita tentang aktivitas masa lalu dari sudut
pandang sekarang, seperti saat menceritakan ulang pengalaman kepada
teman.
2.1.1 Ciri-Ciri Simple Past Tense
berikut adalah beberapa ciri simple Past tense:
1. Adanya Verb 2:
Dalam simple past tense atau past simple, verb 2 menjadi kunci utama. Ini
berlaku baik untuk regular verbs (yang biasanya berakhiran -ed) maupun
irregular verbs, yang bentuknya bervariasi. Contoh: waited, finished,
went, dll.
2. Adanya 'Was' dan 'Were':
Ketika berbicara tentang singular pronouns seperti I, he, she, dan it,
maka menggunakan ‘was’ sebagai ‘to be’. Sementara itu, 'were' digunakan
untuk ‘to be’ plural pronouns seperti we, you, dan they.
3. Adanya Keterangan Waktu/ Time Signal:
Kalimat simple past tense sering disertai dengan keterangan waktu yang
menunjukkan masa lampau. Ini bisa berupa frasa seperti 'last night',
'yesterday', 'two weeks ago', 'three days ago', atau 'last month', yang
semuanya menunjukkan waktu di masa lalu.
Berikut rumus lengkap untuk simple past tense:
2.2. Simple Past Tense dalam bentuk Verbal
Untuk kalimat simple past tense, maka menggunakan bentuk verb 2. Verb 2
mengindikasikan bahwa aksi tersebut telah terjadi dan selesai di masa
lalu.
Berikut rumus sederhana untuk bentuk verbal simple past tense:
(+) Subject + verb 2 + object/complement/adverb
(-) Subject + did + not + verb 1+object/complement/adverb
(?) Did + subject + verb 1+ object/complement/adverb+?
Ketika ingin membuat kalimat negatif atau kalimat tanya dalam Simple Past
Tense , maka menggunakan kata kerja bantu 'did not' atau 'didn't' yang
diikuti oleh kata kerja dalam bentuk dasar (infinitive).
Contoh kalimat simple past tense dalam bentuk verbal:
**(+) She watched a movie last night. (Dia menonton film semalam.)
(-) She didn't watch a movie last night. (Dia tidak menonton film
semalam.)
(?) Did she watch a movie last night? (Apakah dia menonton film
semalam?)**
2.3 Simple Past Tense dalam bentuk Nominal
Kalimat nominal dalam Simple Past Tense adalah kalimat yang menggunakan
kata kerja bantu "was" atau "were" untuk menghubungkan subjek dengan kata
benda atau sifat sebagai informasi utama
Berikut rumus sederhana untuk bentuk nominal simple past tense:
(+) Subjek + to be (was/were) + Complement
(-) Subjek + to be (was/were) + not + Complement
(?) To be (was/were) + Subjek + Complement +?
Perlu diketahui:
1. Subjek bisa berupa kata ganti orang seperti 'I', 'you', 'he', 'she',
'it', 'we', 'they', atau bisa juga nama orang, tempat, atau benda.
2. Was/Were adalah bentuk simple past dari kata kerja "to be". 'Was'
digunakan untuk subjek tunggal (kecuali 'you'), sedangkan 'were' digunakan
untuk subjek jamak dan untuk 'you' dalam semua konteks.
3. Complement bisa berupa kata benda (noun), frasa kata benda (noun
phrase), kata sifat (adjective), frasa preposisi (prepositional phrase),
atau klausa kata benda (noun clause) yang memberikan informasi tambahan
tentang subjek.
Contoh kalimat positif simple past tense dalam bentuk nominal:
• I was a content creator (Aku dulu konten kreator)
• She was ugly. (Dia dulu jelek)
• We were colleagues. (Kami dulu adalah rekan kerja.)
• They were in love with each other.(Mereka dulu saling mencintai.)
Contoh kalimat negatif simple past tense dalam bentuk nominal:
• I was not a diligent student. (Aku dulu bukan siswa yang rajin.)
• She was not friendly. (Dia dulu tidak ramah.)
• He was not my teacher. (Dia dulu bukan guruku.)
• We were not close friends. (Kami dulu bukan teman yang dekat.)
Contoh kalimat interogatif simple past tense dalam bentuk nominal:
• Was he a doctor? (Apakah dia dulu seorang dokter?)
• Were they classmates? (Apakah mereka dulu teman sekelas?)
• Were you a student? (Apakah kamu dulu seorang siswa?)
• Were we friends? (Apakah kita dulu berteman?)
2.4 Fungsi Simple Past Tense
Simple past tense memiliki beberapa fungsi penting dalam penggunaannya:
1. Menceritakan Peristiwa yang Sudah Terjadi: Kalau kamu ingin bicara
tentang sesuatu yang sudah terjadi dan selesai di masa lalu, gunakan
Simple Past Tense.
Contoh: She went to the cinema yesterday. (Dia pergi ke bioskop
kemarin.)
2. Menceritakan Urutan Peristiwa di Masa Lalu: Gunakan tense ini untuk
menceritakan serangkaian peristiwa yang terjadi satu demi satu di masa
lalu.
Contoh: He woke up, brushed his teeth, and then went for a morning run.
(Dia bangun, sikat gigi, lalu pergi lari pagi.)
3. Menceritakan Kebiasaan Masa Lalu: Digunakan untuk berbicara kebiasaan
atau rutinitas yang dulu sering kamu lakukan tapi sekarang nggak lagi.
Contoh: As a child, I often played with kites. (Dulu waktu kecil, aku
sering main layang-layang.)
4. Menyampaikan Ulang Ucapan Orang Lain: Kalau kamu ingin menyampaikan
kembali apa yang dikatakan orang lain, tetapi dalam bentuk cerita, bukan
secara langsung.
Contoh: He said he had lunch already. (Dia bilang dia udah makan
siang.)
5. Mengekspresikan Perasaan atau Emosi di Masa Lalu: Seperti simple
present tense, tense ini juga dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan
atau emosi yang terjadi di masa lalu.
Contoh: I was heartbroken when we broke up. (Aku sangat sedih ketika kami
putus.)
Dengan memahami berbagai fungsi ini, kamu dapat menggunakan simple past
tense dengan tepat dalam berbagai konteks pembicaraan.
2.5 Contoh Kalimat Simple Past Tense Verbal dan Nominal
1. Verbal: She visited her grandmother. (Dia mengunjungi neneknya)
Nominal: The party was fun. (Pesta itu menyenangkan.)
2. Verbal: I watched a movie last night. (Saya menonton film semalam.)
Nominal: His birthday was last week. (Ulang tahunnya minggu lalu.)
3. Verbal: We played soccer at the park. (Kami bermain sepak bola di
taman.) Nominal: The weather was sunny yesterday. (Cuacanya cerah
kemarin.)
4. Verbal: She cleaned her room yesterday. (Dia membersihkan kamarnya
kemarin.) Nominal: My lunch was delicious. (Makan siangku enak.)
5. Verbal: We went shopping at the mall. (Kami pergi berbelanja di mal.)
Nominal: The movie was exciting. (Filmnya seru.)
6. Verbal: I listened to music while driving. (Saya mendengarkan musik
saat mengemudi.) Nominal: Her presentation was impressive. (Presentasinya
mengesankan.)
7. Verbal:She visited the dentist for a check-up. (Dia mengunjungi dokter
gigi untuk pemeriksaan.) Nominal: The concert was loud. (Konsernya
keras.)
8. Verbal: She visited the museum last weekend. (Dia mengunjungi museum
akhir pekan lalu.) Nominal: The book was interesting. (Bukunya
menarik.)
9. Verbal: I played basketball with my friends. (Saya bermain bola basket
dengan teman-teman.) Nominal: Their trip was adventurous. (Perjalanan
mereka penuh petualangan.)
10. Verbal: They visited a zoo and saw animals. (Mereka mengunjungi kebun
binatang dan melihat binatang-binatang.) Nominal: The game was
competitive. (Permainannya kompetitif.)
2.6 Contoh Kalimat Simple Past Tense Negatif dan Interogatif
Kalimat Negatif:
• She did not attend the meeting yesterday. (Dia tidak menghadiri
pertemuan kemarin.)
• We did not visit the museum last weekend. (Kami tidak mengunjungi museum
akhir pekan lalu.)
• He did not finish his homework. (Dia tidak menyelesaikan PRnya.)
• I did not see the movie last night. (Saya tidak menonton film
semalam.)
• They did not play soccer in the rain. (Mereka tidak bermain sepak bola
di hujan.)
Kalimat Interogatif:
• Did she visit her grandparents last summer? (Apakah dia mengunjungi
kakek neneknya musim panas lalu?)
• Did you have breakfast this morning? (Apakah kamu sarapan pagi ini?)
• Did he watch the game on TV? (Apakah dia menonton pertandingan di
televisi?)
• Did they go to the party last night? (Apakah mereka pergi ke pesta
semalam?)
• Did you enjoy the concert last week? (Apakah kamu menikmati konser
minggu lalu?)
Simple future tense dan "be going to" sama-sama digunakan untuk berbicara tentang masa depan, tetapi memiliki perbedaan dalam penggunaan. "Be going to" lebih sering digunakan untuk rencana yang sudah dipersiapkan atau diputuskan sebelumnya, sementara "will" bisa untuk keputusan yang dibuat secara spontan atau prediksi.
Berikut penjelasan lebih detail:
1. Simple Future Tense (menggunakan "will"):
• Rumus: Subject + will + verb 1 (infinitive).
• Penggunaan: 1. Keputusan spontan: Ketika membuat keputusan tentang masa depan secara tiba-tiba. 2. Prediksi tanpa bukti kuat: Menyatakan sesuatu yang mungkin terjadi di masa depan tanpa didukung oleh bukti konkret. 3. Penawaran, janji, atau ancaman: (I will help you. I promise I will call you. If you do that again, I will punish you).
• Contoh:
• "I will probably go to the park later." (Mungkin saya akan pergi ke taman nanti.)
• "It will rain tomorrow." (Besok akan hujan.)
• "I will call you later." (Saya akan meneleponmu nanti.)
2. "Be going to":
• Rumus: Subject + to be (am/is/are) + going to + verb 1 (infinitive).
• Penggunaan:
1. Rencana yang sudah dipersiapkan: Untuk tindakan yang sudah direncanakan atau diputuskan sebelumnya.
2. Prediksi dengan bukti: Menyatakan sesuatu yang akan terjadi di masa depan berdasarkan bukti yang terlihat saat ini.
• Contoh:
• "I am going to visit my grandmother next week." (Saya akan mengunjungi nenek saya minggu depan.)
• "Look at those clouds, it is going to rain." (Lihat awan itu, sepertinya akan hujan.)
• "We are going to have a picnic tomorrow." (Kita akan piknik besok.)
Perbedaan Utama:
• "Will" lebih fleksibel untuk keputusan spontan, janji, atau prediksi tanpa dasar kuat, sedangkan "be going to" lebih terfokus pada rencana yang sudah ada atau prediksi dengan bukti.
• "Be going to" seringkali terdengar lebih formal daripada "will" dalam beberapa konteks, meskipun keduanya bisa digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Contoh Perbandingan:
• Rencana yang sudah dipersiapkan:
• "I am going to study for the exam tonight." (Saya akan belajar untuk ujian malam ini.)
• "They are going to travel to Bali next month." (Mereka akan pergi ke Bali bulan depan.)
• Keputusan spontan:
• "Oh, I forgot my wallet. I will go back and get it." (Oh, saya lupa dompet saya. Saya akan kembali dan mengambilnya.)
• Prediksi dengan bukti:
• "The traffic is really bad. We are going to be late." (Lalu lintas sangat buruk. Kita akan terlambat.)
• "The sky is clear. It will probably be sunny tomorrow." (Langit cerah. Mungkin akan cerah besok.)
Simple present continuous tense (atau Present Continuous Tense) adalah bentuk waktu dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk menyatakan suatu aksi atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat ini, atau di sekitar waktu saat berbicara. Tense ini juga bisa digunakan untuk menyatakan rencana di masa depan yang sudah pasti.
Secara sederhana, simple present continuous tense digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang sedang terjadi sekarang, yang sedang berlangsung, atau yang akan terjadi dalam waktu dekat yang sudah direncanakan.
Berikut adalah beberapa fungsi dan contoh penggunaan simple present continuous tense:
Fungsi:
1. Menyatakan aksi yang sedang berlangsung:
Contohnya, "I am studying English now" (Saya sedang belajar bahasa Inggris sekarang).
2. Menyatakan aksi yang terjadi di sekitar waktu berbicara:
Contohnya, "I am reading a book this week" (Saya sedang membaca buku minggu ini).
3. Menyatakan rencana masa depan:
Contohnya, "We are going to the beach next Sunday" (Kami akan pergi ke pantai minggu depan).
Rumus:
• Kalimat positif: Subject + am/is/are + verb-ing + object.
• Kalimat negatif: Subject + am/is/are + not + verb-ing + object.
• Kalimat tanya: (Wh- word) + am/is/are + subject + verb-ing + object?
Contoh:
• Positif: "She is cooking dinner." (Dia sedang memasak makan malam).
• Negatif: "They are not playing football." (Mereka tidak sedang bermain sepak bola).
• Tanya: "Is he watching TV?" (Apakah dia sedang menonton TV?)
Penting untuk diingat:
• Kata kerja dalam simple present continuous tense selalu ditambahkan akhiran "-ing" (misalnya, playing, eating, studying).
• "Am" digunakan untuk subjek "I", "is" digunakan untuk subjek tunggal (he, she, it), dan "are" digunakan untuk subjek jamak (you, we, they).
Bahasa Indonesia is a formal indonesian language and national language of
indonesian as well, it unites the variety nations of indonesian, national
identity and the official language for education and government . this
language is originated from the malay varieties and state as the proud of the
nation and it's civilization .
Modal auxiliaries, atau kata kerja bantu modal, adalah jenis kata kerja bantu yang digunakan untuk menambahkan makna tambahan pada kata kerja utama, seperti menyatakan kemungkinan, kemampuan, permintaan, saran, atau kewajiban. Mereka tidak bisa berdiri sendiri dan selalu diikuti oleh kata kerja dasar.
Contoh modal auxiliaries dalam bahasa Inggris meliputi:
• Can:
Menunjukkan kemampuan, contoh: "I can swim." (Saya bisa berenang.)
• Could:
Bentuk lampau dari "can" atau menunjukkan kemungkinan yang lebih sopan, contoh: "I could go to the party last night." (Saya bisa pergi ke pesta tadi malam.) atau "You could try asking him." (Anda bisa mencoba bertanya padanya.)
• May:
Menunjukkan kemungkinan atau meminta izin, contoh: "It may rain later." (Mungkin akan hujan nanti.) atau " May I borrow your pen?" (Bolehkah saya meminjam pulpen Anda?)
• Might:
Menunjukkan kemungkinan yang lebih kecil daripada "may", contoh: "It might rain later." (Mungkin akan hujan nanti.)
• Will:
Menunjukkan waktu akan datang atau kemauan, contoh: "I will go to the store later." (Saya akan pergi ke toko nanti.)
• Would:
Bentuk lampau dari "will" atau menunjukkan kebiasaan di masa lalu, contoh: "He would always play the piano after dinner." (Dia biasanya selalu bermain piano setelah makan malam.)
• Shall:
Menunjukkan saran atau menawarkan bantuan, contoh: " Shall we go now?" (Haruskah kita pergi sekarang?)
• Should:
Menunjukkan saran atau kewajiban, contoh: "You should study harder." (Kamu seharusnya belajar lebih giat.)
• Must:
Menunjukkan kewajiban atau kepastian, contoh: "I must finish this report today." (Saya harus menyelesaikan laporan ini hari ini.) atau "He must be tired." (Dia pasti lelah.)
• Ought to:
Menunjukkan kewajiban atau saran yang lebih kuat dari "should", contoh: "You ought to respect your elders." (Kamu seharusnya menghormati yang lebih tua.)
Fungsi Modal Auxiliaries:
• Kemampuan: "Can" dan "could" digunakan untuk menyatakan kemampuan melakukan sesuatu.
• Kemungkinan: "May", "might", "will", dan "would" digunakan untuk menyatakan kemungkinan terjadinya sesuatu.
• Kewajiban: "Must", "should", dan "ought to" digunakan untuk menyatakan kewajiban atau keharusan.
• Izin: "May" digunakan untuk meminta atau memberikan izin.
• Saran: "Should" dan "ought to" digunakan untuk memberikan saran.
• Permintaan: "Would" sering digunakan dalam kalimat permintaan yang sopan.